Beberapa waktu lalu, Netflix kembali merilis serial televisi berjudul New Amsterdam karya David Schulner. New Amsterdam mengisahkan perjuangan seorang direktur medis rumah sakit New Amsterdam bernama Dr. Max Goodwin yang berusaha merombak sistem di dalam rumah sakit yang dipimpinnya. Hal tersebut didasari oleh keinginannya dalam meningkatkan kualitas perawatan pasien dan kinerja rumah sakit New Amsterdam.
Dalam serial ini, Dr. Max Goodwin yang diperankan oleh aktor Ryan Eggold, memiliki kalimat khas yaitu “How Can I Help?” yang biasanya diucapkannya ketika ia ingin mencari tahu mengenai kebutuhan setiap staf di masing-masing departemen dan berusaha untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Dengan kalimatnya tersebut, tidak jarang menyebabkan para staf rumah sakit bersedia untuk mendengarkan dan mengikuti arahannya dalam rangka mencapai visi dan misi New Amsterdam.
Keberhasilan Dr. Max dalam memimpin rumah sakit New Amsterdam tentunya tidak terlepas dari gaya kepemimpinan yang dimiliki dan diterapkan olehnya. Gaya kepemimpinan Dr. Max sendiri dikenal sebagai servant leadership yang pertama kali diperkenalkan oleh Robert Greenleaf pada tahun 1977. Dalam penerapannya, kepemimpinan servant leadership dapat dilakukan melalui 10 prinsip utama, yang diantaranya adalah:
1. Empati (Emphaty): Seorang servant leader akan berusaha untuk memahami dan berempati dengan orang lain. Hal ini ditunjukan oleh usahanya yang mencoba untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan anggota kelompok dan menjadikan kelemahan anggotanya tersebut sebagai sebuah kekuatan.
3. Kesadaran (Awareness): Kesadaran diri merupakan salah satu hal yang paling penting untuk dimiliki oleh seorang servant leader. Sebelum mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan anggota kelompoknya, seorang servant leader harus terlebih dulu menyadari kemampuan dan limitasi dirinya sendiri. Hal tersebut perlu diketahui oleh seorang servant leader agar dapat mengetahui waktu yang dapat tepat dalam menggunakan kemampuannya untuk kebaikan kelompok/perusahaan, dan waktu saat mereka memerlukan kelebihan orang lain untuk mengimbangi kelemahannya.
5. Persuasi (Persuasion): Servant-leader berusaha untuk mempersuasi anggota kelompok atau organisasinya dengan cara yang tidak otoriter atau memaksakan kehendaknya. Sebaliknya, mereka akan berusaha secara efektif membangun konsensus di dalam kelompoknya.
Selain kelima prinsip di atas, terdapat 5 prinsip lainnya yaitu: Konseptualisasi (Conceptualization), Kejelian (Foresight), Keterbukaan (Stewardship), Komitmen untuk pertumbuhan (Commitment to the Growth of People), dan Membangun Komunitas (Building Community). Dengan penerapan 10 prinsip servant leader yang dilakukan oleh Dr.Max di ataslah maka tidak heran jika pada akhirnya Dr.Max beserta staf rumah sakit New Amsterdam berhasil dalam melakukan reformasi rumah sakit New Amsterdam.